Sejak masa bayi, anak tidak terlepas dari orangtua terutama ibu. Namun, ada masanya bagi bayi untuk mengenal orang baru, misal anggota keluarga yang lain, pengasuh. Saat pengenalan bayi yang terbiasa lengket dan dekat dengan orangtuanya, kemudian akan menangis karena takut berpisah saat diajak oleh orang baru tersebut. Bukan hanya menangis tetapi juga akan berteriak kencang bahkan menjadi sebuah jerit tangis. Kecemasan akan perpisahan dengan orangtua, menunjukkan bahwa anak sedang tumbuh dan menyadari bahwa ada dunia yang terdiri dari orang-orang yang tidak pernah ia kenal sebelumnya selain dari orangtuanya. Kecemasan berpisah merupakan hal mendasar untuk seorang anak normal yang sedang tumbuh mesikpun akan meninggalkan rasa tertekan dan bersalah ketika orangtua meninggalkan anaknya dengan orang lain.
Kecemasan berpisah muncul pada para bayi saat mereka mulai mengembangkan indera yang lebih baik akan dunia ini. "Mereka mulai mengerti perbedaan diantara orang-orang." kata Richard Gallagher, PhD, assistant professor of child and adolescent psychiatry di
Kecemasan berpisah akan berkurang ketika anak memasuki masa akhir pertengahan tahun kedua. Hingga saat itu, perasaan atau emosi orang tua yang naik turun terhadap anak yang marah (walau hanya sebentar) karena berpisah dengan orang tuanya akan menimbulkan stress bagi kedua belah pihak.
Jangan biarkan kecemasan berpisah menghentikan orangtua dari mengenalkan anak anda kepada orang lain. Dengan sedikit perencanaan dan cinta, anak akan tersenyum pada teman-teman dan keluarga dalam waktu singkat. Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh orangtua :
o Tenangkan diri sendiri. Memahami bahwa kecemasan berpisah ini normal. Ini bukan sesuatu yang disebabkan oleh orangtua atau orangtua melakukan hal yang salah.
o Biasakan perpisahan yang singkat. Bayi akan mengalami kecemasan berpisah di saat orangtua tidak terlihat olehnya, meskipun orangtua hanya berjalan ke dapur untuk secangkir teh. Jika ia merangkak ke ruang yang berbeda, tunggulah satu atau dua menit sebelum mendapatkannya kembali. Jika harus pergi ke area lain di rumah, beritahu bayi bahwa orangtua akan kembali. Jika ia menangis, panggil ia sambil pergi ke ruang yang lain daripada bergegas untuk mendapatkannya.
o Perkenalkan bayi dengan orang lain lebih awal. "Anak-anak harusnya dilibatkan dengan sejumlah orang-orang saat mereka tumbuh," kata Gallagher. Jika anak terlihat sedih saat digendong oleh orang lain, jangan bereaksi berlebihan dengan menyambarnya dan menjauhkannya dari orang lain.
o Bersiaplah untuk waktu tidur. Kecemasan berpisah biasanya terjadi saat waktu tidur, jadi orangtua harus ekstra lembut saat menyelimutinya dimalam hari. "Sangat membantu bagi para orang tua untuk menenangkan anak mereka dan membiarkan anak-anak mereka tahu, melalui kata-kata yang menenangkan, bahwa semuanya baik-baik saja, bahwa orang tua mereka masih mencintai mereka dan ada untuk mereka." kata Gallagher.
o Pergi setelah ia telah tidur dan diberi makan. Bayi-bayi mungkin memiliki waktu yang lebih sulit jika orangtua meninggalkan mereka saat mereka lelah, lapar atau sakit. Jika memungkinkan, cobalah untuk tidak meninggalkan anak disaat ia sedang tidak enak badan.
o Pengalihan. Minta pengasuh atau penjaga anak yang lain untuk menciptakan sebuah pengalihan saat orangtua pergi. Kemudian pergilah secepat mungkin.
o Perhatikan bagaimana orangtua bereaksi. Sulit untuk dilakukan, tetapi cobalah untuk tidak menanggapi reaksi bayi. Jika orangtua panik setiap kali anda sedang bersiap-siap untuk pergi, bayi akan panik juga.
o Sempatkan beberapa menit ekstra. Sebelum meninggalkan bayi di tempat penitipan anak atau dengan seorang pengasuh di rumah, luangkan sedikit waktu untuk bermain dengan anak. Kemudian yakinkan dia bahwa orangtua akan segera kembali.
o Tenangkan diri. Saat orangtua pergi, bayi akan mungkin berhenti menangis. Ia menangis untuk orangtua lihat dan akan segera berhenti setelah orangtua pergi. Jadi, dengan kondisi menangis, sebaiknya orangtua cepat pergi dan bisa dipastikan anak akan segera tenang kembali setelah orangtua pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar