Minggu, 06 Mei 2012

Alzheimer's Disease

Penyakit alzheimer (Alzheimer's Disease/AD) merupakan penyakit otak degeneratif yang menyebabkan bentuk demensia yang progresif dan tidak dapat diperbaiki, ditandai dengan hilangnya ingatan dan fungsi kognitif lainnya.

Perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini dibandingkan dengan laki-laki, meskipun hal ini mungkin merupakan konsekuensi dari perempuan yang cenderung hidup lebih lama.

Orang yang menderita AD mungkin mengalami kebigungan atau waham dalam pemikiran mereka dan mungkin merasakan bahwa kemampuan mental mereka menghilang tetapi tidak dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Kebingungan dan ketakutan mungkin membawa pada waham paranoid atau keyakinan bahwa orang yang mereka cintai mengkhianati mereka, merampok mereka atau tidak peduli pada mereka. Mereka mungkin melupakan nama-nama orang yang mereka cintai atau tidak dapat mengenali mereka. Mereka bahkan mungkin lupa nama mereka sendiri.

Ciri-ciri Alzheimer's Disease
Tahap awal dari penyakit ini ditandai oleh masalah-masalah keterbatasan ingatan dan perubahan kepribadian yang tidak kentara. Orang-orang pada mulanya mungkin mengalami masalah dalam mengatur keuangannya; mengingat peristiwa-peristiwa yang baru terjadi atau informasi dasar seperti nomor telepon, kode area, kode pos dan nama cucu-cucu mereka; serta dalam perhitungan numerik. Pada masa awal ini, orang-orang yang mengalami AD biasanya tampak rapi, berdandan dengan rapi, dan kooperatif serta sesuai secara sosial.

Ketika AD berkembang pada tingkat keparahan sedang, bantuan mungkin dibutuhkan dalam mengatur tugas-tugas sehari-hari. Orang-orang dengan AD dalam tingkat keparahan sedang mungkin tidak dapat memilih pakaian untuk musim atau acara tertentu. Mereka mungkin tidak mampu untuk mengingat alamat mereka atau nama-nama dari anggota keluarga. Ketika mengemudi, mereka mulai membuat kesalahan-kesalahan, seperti tidak dapat berhenti pada tanda-tanda berhenti atau menekan gas saat mereka seharusnya berhenti.

Hidup dengan orang yang menderita AD tingkat lanjut mungkin tampak seperti hidup dengan orang asing, karena sedemikian para perubahan pada kepribadian dan perilaku orang tersebut.

Orang-orang yang menderita AD tingkat lanjut mungkin mulai berbicara dengan diri mereka sendiri atau mengalami halusinasi visual atau bahkan waham paranoid. Mereka mungkin meyakini bahwa seseorang berusaha menyakiti mereka atau mencuri apa yang mereka miliki, atau bahwa pasangan mereka tidak setia dengan mereka. Mereka meyakini bahwa pasangan mereka sesungguhnya adalah orang lain.

Pada tingkay yang paling parah, fungsi kognitif menurun hingga derajat di mana orang tersebut menjadi tidak berdaya. Mereka mungkin kehilangan kemampuan untuk berbicara atau mengendalikan pergerakan tubuh. Mereka menjadi tidak mampu mengendalikan kandungan kemih; tidak mampu berkomunikasi, berjalan bahkan duduk; serta membutuhkan bantuan dalam aktivitas di toilet dan makan. Pada tahap akhir, kejang, koma dan kematian terjadi.

Daftar Pustaka:
Nevid, Jefrey, S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Komputer dan Psikologi

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.


Kebutuhan komputer pada saat ini sudah menjadi suatu kewajiban.  Karena banyaknya pekerjaan yang membutuhhkan alat canggih dan multifungsi ini. Salah satu bidang yang membutuhkan komputer adalah psikologi.


Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1.      Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
2.      Psikologi sosial
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
  •  studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat) 
  • studi tentang proses-proses individual bersama,  bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain. 
  • studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan,kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3.       Psikologi kepribadian
Psikologi Kepribadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4.      Psikologi kognitif
Psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi proses belajar, kemampuan memori, atensi kemampuan bahasa dan emosi.


 Pekerjaan Psikologi yang Menggunakan Sistem Komputer
1.      Dosen Psikologi
2.      Pasar Research Analyst
3.      Industri / Organisasi Psikolog
4.      Petugas sosial / Pekerja Sosial
5.      Konselor



Sumber Referensi:
www.wikipedia/komputer
www.wikipedia/psikologi
http://www.lolipopdisini.blogspot.com/2012/04/pekerjaan-di-bidang-psikologi-yang.html

Rabu, 02 Mei 2012

“RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK”

A.    Pendahuluan
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan teknik-teknik artificial intelligence. Salah satu yang dipelajari pada kecerdasan buatan adalah teori kepastian dengan menggunakan teori Certainty Factor (CF).
Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF). 
 
B.     Pembahasan
1.      Pengujian Satu Gejala Satu jenis gangguan
Percobaan pada pengujian ini dilakukan bagi anak yang mungkin mengalami gangguan perkembangan Autisme Aktif  dengan gejala kontak mata, ekspresi muka dan gerak tubuh, dengan nilai MB = 0.9 dan MD = 0.1
Apabila menggunakan perhitungan manual maka hasil perhitungannya sebagai berikut:
CF [Autisme Aktif, Kontak mata dan ekspresi muka kurang hidup]=0.9 - 0.1 = 0.8
Berdasarkan perhitungan manual tersebut nilai CF (Faktor Kepastian) yang dihasilkan dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan pasien tersebut mengalami gangguan perkembangan Autisme Aktif dengan nilai CF = 0.
Berdasarkan hasil percobaan dengan melakukan perhitungan baik manual maupun sistem dapat dibandingkan bahwa hasil akhir atau output dari sistem yang berupa kemungkinan gangguan sama dengan hasil yang dilakukan oleh perhitungan manual dengan nilai CF sebesar 0.8 dengan kemungkinan jenis gangguan Autisme Aktif.

2.      Pengujian Satu Gejala Beberapa Gangguan
Pada pengujian satu gejala beberapa gangguan ini, percobaan akan menggunakan gejala Kesadaran anak untuk bersosialisasi kurang dengan kemungkinan akan mengalami beberapa gangguan diantaranya adalah: Mengalami Gangguan: Retardasi Mental Ringan dengan nilai MB = 0.5 dan MD = 0.05, Retardasi Mental Moderat dengan nilai MB = 0.7 dan MD = 0.1, Autisme Aktif dengan nilai MB = 0.89 dan MD = 0.1, dan Disfraxsia dengan nilai MB = 0.4 dan MD = 0.1.
Berdasarkan data tersebut, apabila menggunakan perhitungan manual maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
CF [Retardasi Mental Ringan, Kesadaran anak untuk bersosialisasi kurang]= 0.5 - 0.05 = 0.45
CF [Retardasi Mental Moderat, Kesadaran anak untuk bersosialisasi kurang]= 0.7 – 0.1 = 0.6
CF [Autisme Aktif, Kesadaran anak untuk bersosialisasi kurang] = 0.89 – 0.1 = 0.79
CF [Disfraxsia, Kesadaran anak untuk bersosialisasi kurang] = 0.4 – 0.1 = 0.3
Berdasarkan perhitungan manual tersebut berdasarkan nilai CF (Faktor Kepastian) yang tertinggi dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan pasien tersebut mengalami gangguan perkembangan Autisme Aktif dengan nilai CF = 0.7
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan sistem menghasilkan kemungkinan beberapa jenis gangguan yaitu Retardasi Mental Ringan, Retardasi Mental Moderat, Autisme Aktif, dan Disfraxsia. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dengan melakukan perhitungan baik manual maupun sistem dapat dibandingkan bahwa hasil akhir atau output dari sistem yang berupa kemungkinan jenis gangguan sama dengan hasil yang dilakukan oleh perhitungan manual dengan nilai CF terbesar yaitu sebesar 0.79 dengan kemungkinan jenis gangguan Autisme Aktif.

3.      Pengujian Beberapa Gejala Satu Gangguan
Pada pengujian beberapa gejala satu gangguan ini, percobaan akan menggunakan beberapa gejala yaitu: Anak kesulitan menjaga konsentrasi dalam aktivitasnya dengan nilai MB = 0.85 dan MD = 0.10, Sering gagal dalam memberi perhatian secara jelas dengan nilai MB = 0.70 dan MD = 0.35 dan Sering membuat kesalahan yang tidak terkontrol dengan nilai MB = 0.89 dan MD = 0.10. Ketiga gejala tersebut kemungkinan akan mengalami gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif.
Berdasarkan data diatas, apabila menggunakan perhitungan manual maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
MB [ADHD, Kesulitan konsentrasi ^ gagal dalam memberi perhatian] = 0.85 + 0.70 * ( 1 – 0.85) = 0.232
MD [ADHD, Kesulitan konsentrasi ^ gagal dalam memberi perhatian] = 0.10 + 0.35 * ( 1 – 0.10) = 0.405
MB [ADHD, Kesulitan konsentrasi ^ gagal dalam memberi perhatian ^ Sering membuat kesalahan] = 0.232 + 0.89 * ( 1 – 0.232) = 0.8616
MD [ADHD, Kesulitan konsentrasi ^ gagal dalam memberi perhatian ^ Sering membuat kesalahan] = 0.405 + 0.10 * ( 1 – 0.405) = 0.3004
CF [ADHD, sering menyendiri _ segala kemampuan terbelakang] = 0.8616 – 0.3004 = 0.5612
Berdasarkan perhitungan manual tersebut berdasarkan nilai CF (Faktor Kepastian) yang dihasilkan dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan pasien tersebut mengalami gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif dengan nilai CF = 0.5612.
Kemudian dengan menggunakan perhitungan oleh sistem, dengan memasukkan gejala-gejala yang dirasakan tersebut ke dalam sistem.
Setelah selesai melakukan konsultasi tersebut kemudian klik tombol ”Proses” maka akan tampil form hasil konsultasi beserta kemungkinan gangguan yang diderita oleh pasien.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut dengan melakukan perhitungan baik manual maupun sistem dapat dibandingkan bahwa hasil akhir atau output dari sistem yang berupa kemungkinan gangguan sama dengan hasil yang dilakukan oleh perhitungan manual dengan nilai CF sebesar 0.56 dengan kemungkinan gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif.

4.      Pengujian Beberapa Gejala beberapa Gangguan
            Pada pengujian beberapa gejala beberapa gangguan ini, percobaan akan menggunakan beberapa gejala yaitu: Anak hanya sedikit memiliki kemampuan ekspresif dengan nilai MB = 0.50 dan MD = 0.10, Kesulitan menjaga konsentrasi dlm aktivitasnya dengan nilai MB = 0.85 dan MD = 0.10. Kedua gejala tersebut kemungkinan akan terkena gangguan perkembangan yaitu Disfraxia dan Gangguan Pemusatan Perhatian&Hiperaktif(ADHD).
Berdasarkan data diatas, apabila menggunakan perhitungan manual maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
CF [Disfraxia, Anak hanya sedikit memiliki kemampuan ekspresif] = 0.50 - 0.10 = 0.40
CF [ADHD, Kesulitan menjaga konsentrasi dlm aktivitasnya] = 0.85 – 0.10 = 0.75
Berdasarkan perhitungan manual tersebut berdasarkan nilai CF (Faktor Kepastian) yang dihasilkan dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan pasien tersebut mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktif(ADHD) dengan nilai CF = 0.75 dan dengan kemungkinan mengalami gangguan Disfraxia dengan nilai CF = 0.40.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan sistem menghasilkan kemungkinan gangguan yaitu Disfraxia
Berdasarkan hasil percobaan tersebut dengan melakukan perhitungan baik manual maupun sistem dapat dibandingkan bahwa hasil akhir atau output dari sistem yang berupa kemungkinan gangguan, sama dengan hasil yang dilakukan oleh perhitungan manual dengan kemungkinan mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktif(ADHD) dengan nilai CF = 0.75 dengan kemungkinan mengalami gangguan Disfraxia dengan nilai CF = 0.40
 
C.    Kesimpulan
Aplikasi sistem pakar yang dibuat ini mampu menganalisis jenis gangguan perkembangan yang dialamai pasien berdasarkan gejala-gejala yang dimasukkan oleh user. Aplikasi mampu menyimpan representasi pengetahuan pakar berdasarkan nilai kebenaran MB dan nilai ketidakbenaran MD. Aplikasi sistem pakar ini sudah dapat menjelaskan definisi jenis gangguan perkembangan, penyebab, dan pengobatannya.
Kekurangan dari aplikasi ini adalah belum adanya pengelompokan gejala-gejala sejenis yang hanya boleh dipilih satu dari kelompok gejala tersebut. Akibatnya, jika user kurang teliti dalam memilih gejala, maka sistem akan memberikan kesimpulan yang kurang benar.
 
Daftar Pustaka:
Rohman, FF dan Ami Fauzijah. (2008). Rancangan Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Anak. Media Informatika, Vol. 6 (No. 1), 1-23.

Rabu, 28 Maret 2012

Pilihan Kerja Melalui Layanan yang Cepat dan Mudah Dicari


Mencari kerja pada jaman IT seperti sekarang ini sangatlah mudah. Banyak situs-situs yang menyediakan layanan akan pilihan kerja yang ditawarkan. Namun, layanan pekerjaan yang disediakan di dalam situ-situs tersebut juga memiliki kualifikasi yang tidak jauh berbeda dengan persyaratan yang diajukan apabila kita datang mencari pekerjaan di suatu perusahaan. Bedanya hanyalah situs-situs tersebut lebih memudahkan kita untuk memberikan surat lamaran pekerjaan tanpa harus repot-repot datang ke perusahaannya langsung. Dengan situs-situs tersebut kita juga boleh menyebar surat lamaran pekerjaan atau daftar riwayat hidup lebih dari satu tanpa harus memikirkan biaya pengirimannya.

Berikut ini adalah beberapa situs layanan penyedia kerja;

a. Lowongankerja.com

· Pada laman awal situs, terdapat pilihan akan penyedia kerja, profesi, lowongan kerja terbaru, pencari kerja. Para pencari kerja, untuk masuk memasukan data diri (curriculum vitae) dan mencari pilihan pekerjaan harus memiliki akun terlebih dahulu dengan mengklik pilhan login pada pilihan pencari kerja.

· Setelah cari pilihan pekerjaan yang diinginkan, akan muncul tampilan sebagai berikut:

Disana tercantum jelas akan bidang usaha, contact person, alamat perusahaan, kualifikasi, dan lain-lain. Hal ini memudahkan bagi para pekerja dalam mencari pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.

b. jobsDB.com

· situs ini memberikan layanan akan pilihan bahasa.

· jobsDB juga menyediakan berbagai pilihan pekerjaan yang diinginkan.

· Untuk membuat CV, tentunya kita harus memiliki akun terlebih dahulu, hal ini tidak berbeda dengan lowongankerja.com. dalam mengisi CV jangan ada yang terlewat karena apabila terlewat kita tidak dapat ke tahap selanjutnya.

· Setelah membuat CV, kita bisa mencari pekerjaan yang kita inginkan dengan pilihan mau bidang pekerjaan apa yang kita ambil, waktu kerja dan lain-lain. Kemudian akan muncul tampilan seperti ini;

Berdasarkan hal diatas, bukanlah hal yang sulit jika kita memiliki niat dan bersungguh-sungguh dalam mencari pekerjaan. Begitu membantu kemajuan IT saat ini. Namun, kita juga harus teliti dan cermat dalam mencari pekerjaan. Pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang memanusiakan pekerjanya. J