Kamis, 03 Juni 2010

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV menyerang kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak berdaya dan tidak mampu mempertahankan diri dari serangan penyakit. HIV menular melalui kontak seksual, tranfusi darah yang terkontaminasi, tidak sengaja tertusuk jarum yang pernah digunakan pada orang yang terinfeksi HIV, penggunaan jarum suntik bersama pada pengguna narkoba, dan dari ibu yang sudah terinfeksi ke janin dalam kandungan atau bayi saat dilahirkan dan disusui. AIDS tidak diperoleh jika mendonor darah, tidak menular melalui kuman di udara, melalui serangga atau melalui kontak biasa atau sambil lalu seperti penggunaan WC umum, memeluk orang yang terinfeksi, menggunakan alat makan bersama-sama, atau hidup dan tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi. Meskipun demikian banyak orang yang menjauhi penderita HIV dan AIDS, sehingga para penderita merasa sendiri dan tidak layak untuk hidup ditengah-tengah masyarakat. Inilah yang akan menyebabkan masalah-masalah psikologis. Untuk itu diperlukannya dukungan psikologis berupa kelompok pendukung, kelompok self-help dan kelompok terapi yang terorganisir, serta keluarga dan teman-teman. Bantuan ini diharapkan dapat menimbulkan kepercayaan diri terhadap si penderita.
Untuk penyembuhannya tidak ada obat atau vaksin yang dapat menghentikan HIV, namun penggunaan obat antiretroviral membawa perubahan dalam penanganan penyakit ini, memberikan harapan bahwa penyakit ini dapat menjadi kronis tetapi dapat diatur atau dikendalikan. Akan tetapi, harapan ini dilemahkan oleh fakta bahwa banyak pasien gagal atau tidak mendapat manfaat dari kombinasi obat antiviral baru ini.
Pencegahan AIDS, individu dapat mengurangi resiko tertular oleh HIV dan penyakit menular seksual lainnya, yaitu :
  1. Selibat (tidak melakukan hubungan seks) sepanjang hidup
  2. Menjalani hubungan yang langgeng dengan seseorang, masing-masing tidak terinfeksi dan selalu setia pada pasangannya
  3. Memilih pasangan seksual dengan teliti. Cari tahu tentang pasangan sebelum melakukan hubungan seksual. Meskipun sebenarnya mencari tahu bukan jaminan kita tahu orang tersebut terinfeksi HIV atau tidak. Hindari berpasangan dengan banyak orang atau dengan seseorang yang kemungkinan memiliki banyak pasangan
  4. Bersikap asertif kepada pasangan seksual
  5. Periksa organ seksual pasangan. Tidak ada tanda yang jelas dari infeksi HIV, tetapi orang yang terinfeksi HIV biasanya terinfeksi juga oleh penyakit menular seksual (STD) lainnya. Bisa dilihat tanda STD pada organ seksual seperti ruam/merah, melepuh, bernanah, kutil dan kutu selama foreplay, juga apabila tercium bau yang tidak enak
  6. Gunakan kondom lateks. Kondom melindungi laki-laki dari infeksi cairan vagina dan mencegah sperma yang terinfeksi masuk ke saluran wanita. Semua kondom berfungsi sebagai penghalang sperma, akan tetapi hanya kondom lateks yang dapat melindungi penularan HIV
  7. Menggunakan spermicidies
  8. Berkonsultasi ke dokter apabila menduga ada tanda IMS
  9. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
  10. Hindari aktivitas seksual jika ada keraguan tentang keamanan

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Dr itua herbal medicine cures my antifungal and yeast infection, dr itua herbal medicine is made from natural herbs and is very effective. also dr itua also cures all kinds of human diseases and infections like herpes virus, cancer, diabetes and other diseases or you can read his website at www.drituaherbalcenter.com or email him at drituaherbalcenter@gmail.com''' '''