Sabtu, 26 Desember 2009

Bunuh Diri??

Bunuh diri (dalam bahasa inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan. Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya.

Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan". Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Sebab ia sadar, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri baginya hanyalah tindakan sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini, dan segala sesuatu pastilah ada batasnya. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.

Dalam pandangan islam hal ini adalah perbuatan yang sangat keji, dan termasuk dosa yang sangat besar. Dimana, kegiatan bunuh diri ini adalah kegiatan manusia-manusia pengecut/pecundang hidup (looser), sebab kekalahan memang sudah mutlak menjadi milik mereka jika mereka membunuh dirinya sendiri.

Motif bunuh diri

Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.

Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :

  1. Dilanda keputusasaan dan depresi
  2. Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
  3. Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
  4. Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
  5. Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.

Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu

  1. egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
  2. altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
  3. anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).


Contoh Kasus :

  • Bom Bunuh Diri Afghanistan Tewaskan Delapan Orang

Liputan6.com, Peshawar: Sebuah ledakan bom bunuh diri kembali mengguncang Kota Peshawar, Afganistan, Kamis (24/12) waktu setempat. Sedikitnya delapan orang tewas termasuk seorang anak dalam insiden itu. Polisi mengatakan, pelaku menggunakan kereta kuda dalam melancarkan aksinya. Paket bom yang dimuat dalam kereta kuda itu diledakkan dekat sebuah wisma yang sering ditempati warga asing. Pelaku sempat tertembak karena menghindari pemeriksaan seorang penjaga keamanan wisma.

Sebagian besar korban tewas sedang berada dalam kendaraan yang melintasi lokasi ledakan. Selain merenggut korban jiwa, ledakan juga menimbulkan kerusakan di jendela dan beberapa ruangan wisma. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab dalam insiden tersebut.


Sangat disayangkan, orang-orang yang melakukan bom bunuh diri diatas, apalagi jika ada anak-anak yang menjadi korbannya. Menurut saya, hanya orang-orang yang memiliki pemikiran picik yang tega melakukan pengeboman tersebut. Coba bayangkan betapa banyaknya nyawa yang hilang dan seberapa besar dosa yang mesti ditanggung?? Apakah orang-orang yang melakukan bunuh diri tidak berpikir jika ada anggota keluarganya yang menjadi korbannya?? Contoh kasus diatas belum ditemukannya motif dari bom bunuh diri. Namun, apapun motifnya jika sebelum melakukan pengeboman dibicarakan dengan baik-baik apa yang menjadi sumber masalah tentu pengeboman tersebut tidak akan terjadi. Dukungan keluarga dan orang-orang disekitar sangatlah diperlukan disini.

Kemudian ada juga kasus bunuh diri yang mengatasnamakan jihad. Mereka yang melakukannya karena telah terdoktrin oleh orang-orang yang pintar berbicara alias dicuci otaknya sehingga dapat dengan mudah melakukan bom bunuh diri dengan berbagai macam iming-iming. Misal, dengan melakukan pengeboman didaerah yang banyak orang asingnya, mereka telah mengurangi orang-orang kafir dengan disertai alasan berjihad. Yang namanya bunuh diri saja sudah berdosa besar apalagi harus membunuh orang lain yang tidak bersalah. Kafir atau tidaknya seseorang biarlah menjadi urusan pribadinya dengan Tuhan. Contoh kasus ini, pengeboman yang dilakukan oleh Amrozi cs yang belakangan menghantui Negara Indonesia. Salah satunya, pengeboman di jalan legian 7 tahuun lalu yang menewaskan ratusan korban jiwa.


Sumber Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri

http://berita.liputan6.com/luarnegeri/200912/256096/Bom.Bunuh.Diri.Afghanistan.Tewaskan.Delapan.Orang

Selasa, 22 Desember 2009

Hubungan Warna Kulit dengan Kesehatan Seseorang

Saat saya sedang membaca tabloid Gaul edisi 45, saya membaca sebuah tulisan akan penelitian tentang kadar kesehatan seseorang dapat dideteksi melalui warna kulit. Penelitian ini dilakukan oleh Universitas of Bristol and St. Andrews di Inggris. Penelitian dilakukan pada orang berkulit putih atau ras kaukasia. Hasilnya menyatakan bahwa mereka yang kulitnya berwarna sedikit merah, tandanya tubuh penuh darah dan oksigen, jantung dan paru-parunya berarti sehat. Kemudian jika mereka bekulit putih warna kulitnya kurang cerah, kemungkinan ada masalah dengan kesehatannya misal diabetes atau jantung karena adanya penyumbatan pembuluh darah di dalam kulit. Hasil selanjutnya, mereka yang memiliki warna kulit kuning sehat, menunjukkan bahwa mereka sering mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, karena warna tersebut dihasilkan dari pigmen karetonoid, yaitu sebuah pigmen antioksidan kuat untuk menyerap senyawa berbahaya yang dihasilkan oleh tubuh ketika berperang melawan penyakit. Pigmen ini juga sanggup menjadi benteng untuk menjaga kekebalan tubuh dan pencegahan kanker. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gaya hidup sehat dengan cara diet benar dan merupakan cara terbaik untuk mendapatkan kulit yang sehat dan terawat, tentu dengan diet yang tidak menyakiti atau menyiksa diri sendiri

Seru iya, kalau kita memiliki warna kulit yang sudah diteliti diatas, karena kita bisa tahu seberapa sehatkah kita. Sayangnya, bagi kita orang Indonesia yang memiliki kulit kecoklat-coklatan mirip kayak kulit buah sawo yang rasanya manis itu, belum ada penelitiannya. Tetapi, jangan khawatir, kesehatan kamu bisa diukur kok dari banyaknya keringat yang keluar dari tubuhmu. Mengapa?? Dengan banyaknya keringat yang keluar itu berarti tubuh kamu banyak melakukan gerakan. Seperti halnya saya, pada hari libur terkadang saya suka merasakan jantung saya ini suka berdegup kencang (suka deg-degan tanpa ada hal yang memicu peningkatan detak jantung tersebut) berbeda jika saya pergi keluar rumah, ke kampus misalnya, saya tidak merasakan degupan tersebut karena gerakan saya lebih banyak (jalan kaki, meunggu angkot, kepanasan lalu berkeringat) dibandingkan sedang libur dirumah yang hanya bolak-balik disekitar rumah.

Hal itu menandakan, jantung saya akan merasa tenang atau stabil jika saya melakukan gerakan diluar rumah. Saya juga pernah membaca disebuah tulisan di internet (saya lupa nama situsnya apa). Di tulisan itu mengatakan untuk bisa memiliki kulih halus dan badan indah seperti wanita jepang, banyak-banyaklah mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, kurangi makanan-makanan yang mengandung karbohidrat atau lemak tinggi. Kemudian, wanita di jepang atau orang-orang disana lebih banyak untuk jalan kaki, naik sepeda atau kereta jika harus pergi ke kantor, sekolah dan tempat-tempat lain yang memungkinkan dapat ditempuh dengan tiga cara itu mereka pasti akan melakukannya. Intinya, jika makanan yang masuk ke tubuh diimbangi dengan gerakan-gerakan tentu tubuh kitapun akan sehat dan terlihat menarik.

Akhir dari Sebuah Keputusasaan

Setiap manusia memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, permasalahan dapat disikapi dengan hati yang lapang dan ikhlas dalam menyelesaikannya. Berbeda jika seseorang telah berada disebuah keputusaasaan yang akhirnya akan mengambil jalan pintas untuk menyelesaikannya yaitu dengan jalan bunuh diri. Hal inilah yang saat ini menjadi fenomena yang sangat memprihatinkan di Indonesia.

Banyak cara yang dilakukan bagi mereka untuk melakukan bunuh diri. Minum racun serangga, memotong urat nadi atau bahkan terjun dari gedung-gedung tinggi misalnya. Padahal kalau dipikir secara nalar, bunuh diri bukanlah suatu peyelesaian dari suatu masalah karena justru menjadi penambahan masalah khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan serta banyak diantara mereka yang mencoba melakukan bunuh diri yang bukan membuat dirinya meninggal namun harus menderita di Rumah sakit bahkan sampai tidak berfungsinya alat-alat tubuh (lumpuh).

Alasan yang membuat seseorang berpikir untuk mengakhiri hidup akan masalah-masalahnya sangatlah beragam. Ketidakmampuan dalam ekonomi justru alasan yang paling banyak untuk seseorang melakukan percobaan bunuh diri. Ini menjadi sebuah tanda tanya besar, apakah perekonomian Indonesia menjadi meningkat tetapi tidak dapat diimbangi dengan pendapatan yang diterima oleh rakyat sehingga mereka menjadi rakyat miskin??

Untuk menyikapi hal tersebut, hendaklah pemerintah juga memperhatikan hal diatas walau terlihat seperti hal sepele, karena dari hal sepele itulah permasalahan yang besar akan muncul selain itu, dukungan dari orang-orang sekitarpun sangat penting dan berguna untuk dapat memahami dan mengerti masalah-masalah yang sedang dihadapi salah satu keluarganya.


Contoh kasus dari bunuh diri akibat permasalahan ekonomi rumah tangga :

Sudadi (41 tahun), warga Desa Windusari, Kab Banjarnegara, Jawa Tengah. Akhir Januari 2008 lalu, Sudadi nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di bawah plafon rumahnya. Nyawa ayah satu anak ini pun tak terselamatkan.

Korban yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini memang acap kali mengeluh. Kepada tetangganya, Sudadi sering curhat lantaran penghasilannya tak mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Tak hanya Sudadi yang mengambil jalan pintas seperti itu. Slamet (34), penarik becak di Banjarnegara, pada akhir Maret lalu juga mengakhiri hidupnya dengan cara serupa. Impitan ekonomi merupakan penyebab Slamet melakukan hal terlarang dalam agama tersebut.

Terus melangitnya harga-harga kebutuhan pokok dan di saat yang sama penghasilan Slamet sebagai penarik becak tak ikut naik, membuatnya gamang menjalani hidup. Apalagi, jumlah penarik becak makin bertambah karena nasib serupa Slamet tak hanya seorang. ''Padahal, saya tidak pernah menuntut apa-apa dari suami. Sudah dapat uang buat makan sehari-hari saja sudah senang,'' kata istri korban sembari menangisi kepergian suaminya.


Sumber contoh kasus :

http://najib23.multiply.com

Chatting

What is chatting?? Chatting adalah suatu aplikasi dari kecanggihan teknologi dibidang internet yang dapat memudahkan manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain tanpa harus bertatap muka atau fisik. Kita dapat membagi perasaan, bergosip atau mungkin mencari jodoh dilayanan ini. Selain itu, chatting juga dapat menghemat waktu karena hanya cukup menyalakan komputer yang lamanya mugkin hanya lima menit, kita sudah langsung dapat berkomunikasi dengan dunia luar.

Sering sekali kita melihat perempuan yang muda atau dewasa bila sedang mengisi waktu luang dimanfaatkan untuk chatting. Kenapa?? Katanya, dengan chatting mempermudah mereka untuk berbagi cerita dan pengalaman kepada para sahabatnnya, sehingga mereka dapat merasakan perasaan bahagia dan senangnya secara virtual. Hal tersebut pernah diteliti, ada tiga dari empat perempuan, merasa lebih lega jika sudah berbagi masalahnya dengan teman melalui chatting, perasaanya pun jauh lebih santai dan nyaman. Gaya hidup yang semakin modernlah, yang menuntut mereka seperti itu karena sangat sedikit waktu atau kesempatan yang mereka miliki untuk berkumpul bersama secara fisik.

Menurut seorang psikolog, Jenni Trent-Hughes, mempunyai teman membuat perasaan menjadi lebih baik. Pelepasan hormon endorphins tersebut biasanya terjadi saat seseorang tertawa, hidup tenang di usia tua, dan bergosip ria. Sementara perasan bahagia, hati yang bersih, baik dan pikiran dapat menjadikan hormon-hormon yang menghambat terlepas. Cukup terasa saat ada pelepasan tersebut seperti sekian lama menanti seseorang yang diidamkan datang tepat waktunya.

Bagaimana dengan kamu?? Apakah sudah pernah melakukan chatting atau mungkin sudah menjadi maniak chatting?? Tentu bukan masalah, namun kita harus sadar kapan saat yang tepat untuk chatting-an.


Sumber Referensi :

Tabloid Gaul edisi 45, thn VIII/ 23-24 November 2009

Temperamen yang Manakah Kamu??

Temperamen merupakan lambang dari kepekaan, menurut Immanuel Kant. Ia membagi temperamen itu atas empat bagian, yaitu :

  1. Temperament Sanguinis atau Orang dengan Darah Ringan

Orang dengan darah ringan bukan berarti berat darahnya ringan, tetapi orang dengan temperament sanguinis ini memiliki tingkat kepekaan yang tidak terlalu tinggi. Sifatnya mudah dan kuat menerima kesan, namun tidak mendalam dan tidak tahan lama. Seseorang dengan tipe ini memiliki sifat-sifat khas diantaranya :

· Suasana perasaannya selalu penuh harapan, sering memikirkan segala hal namun tidak lama kemudian cepat juga dilupakan

· Mudah membuat janji, tetapi jarang ditepati

· Suka menolong, tetapi tidak dapat dipakai sebagai tumpuan

· Peramah dan periang

· Soal permainan atau hiburan tipe tempramen sangunis tidak pernah merasa bosan

  1. Temperament Melancholis atau Orang dengan Darah Berat

Orang dengan darah berat sangat memiliki kepekaan yang lebih dibandingkan dengan orang dengan darah ringan. Temperament melancholis cenderung menggunakan perasaannya. Sifat-sifat khasnya:

· Semua hal tentang dirinya dianggap penting dengan disertai kebimbangan

· Tidak mudah membuat janji, namun jika sudah berjanji orang dengan tipe ini akan berusaha menepatinya karena jika tidak menepati janji tersebut ia kan merasa tidak enak hatinya.

· Kurang dapat melihat kesenangan orang lain

· Biasanya tertarik akan kesukaran-kesukaran

  1. Temperament Choleris atau Orang dengan Darah Panas

Tempeprament choleris merupakan orang-orang yang memiliki perasaan mudah tersinggung. Kepekaannya lebih besar dibandingkan dengan ketiga temperamen lainnya. Memiliki sifat-sifat khas diantaranya :

· Mudah tersinggung, namun cepat hilang dan bukan tipe pembenci

· Tindakannya akan sesuatu lebih cepat, tetapi tidak konstan

· Murah hati dan melindungi, bukan karena sayang pada orang lain tetapi lebih-lebih kepada ia ingin mendapatkan penghargaan

· Senang dipuji secara terang-terangan

· Lebih suka memerintah dibanding mengerjakannya sendiri.

  1. Temperament Phlegmatis atau Orang dengan Darah Dingin

Kecenderungan kearah ketidakpekaan merupakan kelemahan dari tipe orang dengan darah dingin. Ketidakpekaan ini menyebabkan adanya kecenderungan ke arah kejemuan. Ciri-ciri khasnya yaitu

· Tidak mudah marah

· Apabila disuruh melakukan sesuatu tanpa alasan yang kuat, orang dengan tipe temperament phlegmatis tidak akan mempedulikannya

· Cocok dalam melakukan penulisan ilmiah


Dari 4 tipe temperamen diatas, menurut Kuis di Facebook, saya merupakan tipe Sanguinis. Setelah saya melihat sifat-sifat khas diatas ada beberapa sifat yang “egi bangget”, misalnya periang dan rame kemudian suka menolong. Namun, ada pula yang bukan sifat saya, misalnya suasana perasaan selalu penuh harap karena terkadang saya merupakan orang yang pesimistis. Selain itu, saya merupakan tipe orang yang menggunakan perasaan saya dalam melihat sesuatu hal padahal sifat ini merupakan tipe temperament melancholis.

Kant menjelaskan bahwa tidak ada tipe temperamen campuran, karena tipe-tipe yang bertentangan tak dapat berkombinasi, misal sanguinis dan melancholis, namun yang saya rasakan tidak sepenuhnya benar sifat-sifat yang dijelaskan oleh Kant merupakan sifat saya. Untuk itu, saya tidak terlalu memikirkan secara berlebihan. Apapun dan bagaimanapun sifat yang ada didalam diri saya, saya selalu mensyukurinya dan apabila terdapat sifat jelek saya (misal pesimis dan egois) berusaha untuk dikurangi atau bahkan dihilangkan, dan berharap siapapun yang berteman dengan saya mau menerima sifat baik dan buruk saya.

Jadi, tipe temperamen diatas termasuk yang manakah kamu??


Sumber Referensi :

Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Raja Grafindo Persada : Jakarta