Penyakit alzheimer (Alzheimer's Disease/AD) merupakan penyakit otak degeneratif yang menyebabkan bentuk demensia yang progresif dan tidak dapat diperbaiki, ditandai dengan hilangnya ingatan dan fungsi kognitif lainnya.
Perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini dibandingkan dengan laki-laki, meskipun hal ini mungkin merupakan konsekuensi dari perempuan yang cenderung hidup lebih lama.
Orang yang menderita AD mungkin mengalami kebigungan atau waham dalam pemikiran mereka dan mungkin merasakan bahwa kemampuan mental mereka menghilang tetapi tidak dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Kebingungan dan ketakutan mungkin membawa pada waham paranoid atau keyakinan bahwa orang yang mereka cintai mengkhianati mereka, merampok mereka atau tidak peduli pada mereka. Mereka mungkin melupakan nama-nama orang yang mereka cintai atau tidak dapat mengenali mereka. Mereka bahkan mungkin lupa nama mereka sendiri.
Ciri-ciri Alzheimer's Disease
Tahap awal dari penyakit ini ditandai oleh masalah-masalah keterbatasan ingatan dan perubahan kepribadian yang tidak kentara. Orang-orang pada mulanya mungkin mengalami masalah dalam mengatur keuangannya; mengingat peristiwa-peristiwa yang baru terjadi atau informasi dasar seperti nomor telepon, kode area, kode pos dan nama cucu-cucu mereka; serta dalam perhitungan numerik. Pada masa awal ini, orang-orang yang mengalami AD biasanya tampak rapi, berdandan dengan rapi, dan kooperatif serta sesuai secara sosial.
Ketika AD berkembang pada tingkat keparahan sedang, bantuan mungkin dibutuhkan dalam mengatur tugas-tugas sehari-hari. Orang-orang dengan AD dalam tingkat keparahan sedang mungkin tidak dapat memilih pakaian untuk musim atau acara tertentu. Mereka mungkin tidak mampu untuk mengingat alamat mereka atau nama-nama dari anggota keluarga. Ketika mengemudi, mereka mulai membuat kesalahan-kesalahan, seperti tidak dapat berhenti pada tanda-tanda berhenti atau menekan gas saat mereka seharusnya berhenti.
Hidup dengan orang yang menderita AD tingkat lanjut mungkin tampak seperti hidup dengan orang asing, karena sedemikian para perubahan pada kepribadian dan perilaku orang tersebut.
Orang-orang yang menderita AD tingkat lanjut mungkin mulai berbicara dengan diri mereka sendiri atau mengalami halusinasi visual atau bahkan waham paranoid. Mereka mungkin meyakini bahwa seseorang berusaha menyakiti mereka atau mencuri apa yang mereka miliki, atau bahwa pasangan mereka tidak setia dengan mereka. Mereka meyakini bahwa pasangan mereka sesungguhnya adalah orang lain.
Pada tingkay yang paling parah, fungsi kognitif menurun hingga derajat di mana orang tersebut menjadi tidak berdaya. Mereka mungkin kehilangan kemampuan untuk berbicara atau mengendalikan pergerakan tubuh. Mereka menjadi tidak mampu mengendalikan kandungan kemih; tidak mampu berkomunikasi, berjalan bahkan duduk; serta membutuhkan bantuan dalam aktivitas di toilet dan makan. Pada tahap akhir, kejang, koma dan kematian terjadi.
Daftar Pustaka:
Nevid, Jefrey, S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.