Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sedangkan kata psikologi yang berasal dari bahasa Yunani Kuno: Psyche = jiwa dan Logos = kata, dalam arti bebas Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
Kalau dilihat dari kedua pengertian di atas, menurut saya Statistika dan Psikologi itu tidak ada hubungannya sama sekali . kenapa saya mengatakan demikian?? Karena Statistika berkaitan dengan data dan Psikologi berkaitan tentang tingkah laku atau perilaku, jadi tidak ada pengaruhnya antara data dengan tingkah laku.
Namun pemikiran seperti itu berubah setelah saya tahu banyak diantara pekerjaan atau bidang dari psikologi sangat berkaitan erat dengan yang namannya statistika . Contohnya saja, lulusan psikologi universitas A yang bekerja sebagai guru BP di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia menyajikan suatu data presensi dari siswa tiap bulannya. Tentu setelah akhir bulan ia akan merata-ratakan jumlah siswa yang sakit, izin, dan tidak ada keterangan (absen) dari data presensi tadi. Atau Statistik bisa juga berhubungan dengan psikotest penjurusan dan psikotest pekerjaan.
Psikologi juga banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya sehingga terciptanya ilmu – ilmu gabungan seperti biometrika (biostatistika), dan psikometrik. Biometrik (berasal dari bahasa Yunani bios yang artinya hidup dan metron yang artinya mengukur) adalah studi tentang metode otomatis untuk mengenali manusia berdasarkan satu atau lebih bagian tubuh manusia atau kelakuan dari manusia itu sendiri yang meiliki keunikan. Dalam dunia teknologi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan utnuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia untuk autentifikasi. Contohnya dalam pengenalan fisik manusia yaitu dengan pengenalan sidik jari, retina, iris, pola dari wajah (facial patterns), tanda tangan dan cara mengetik (typing patterns). Dengan suara adalah kombinasi dari dua yaitu pengenalan fisik dan kelakuannya. Psikometrik adalah bidang yang berkaitan dengan teori dan teknik dalam pengukuran pendidikan dan psikologis, mencakup pengukuran pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sifat kepribadian. Bidang ini terutama mempelajari perbedaan antar individu dan antar kelompok.. Kebanyakan dari kerja awal secara teoretis dan terapan dalam psikometrik dilakukan dalam upaya mengukur kecerdasan. Konsep kunci tradisional dalam teori tes klasikal adalah reliabilitas dan validitas. Alat ukur yang reliabel melakukan pengukuran dengan konsisten, sementara pengukuran yang valid adalah yang mengukur apa yang akan diukur.
Referensi :
Wikipedia, 15 september 2009